Morning Note 27 Maret 2025
IHSG di perdagangan kemarin naik 236,74 poin atau menguat 3,80% setelah bergerak dalam range 6.235,54-6.489,15. Sebanyak 554 saham ditutup menguat, 123 saham ditutup melemah dan 281 saham stagnan. Secara sektoral, seluruh sektor ditutup menguat dengan penguatan terbesar pada sektor IDXBasic dan IDXTrans masing-masing 4,31% dan 4,00%. IHSG menguat signifikan, didorong oleh sentimen positif dari saham BUMN setelah pengumuman jajaran Direksi Danantara serta dilaksanakannya pengalihan saham atau inbreng ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai holding operasional yang akan mengelola aset dengan skema Inbreng. Selain itu, momentum RUPST dan pengumuman dividen bank BUMN juga turut memberikan sentimen positif kepada pasar. Dari sisi mata uang, rupiah ditutup menguat 0,09% ke Rp 16.575 per dolar AS. Meskipun rupiah berhasilterapresiasi, pelaku pasar tetap waspada terhadap potensi volatilitas di kuartal kedua. Investor asing melakukan aksi beli sebanyak Rp 2,36 triliun dengan saham-saham yang paling banyak dibeli yakni BBCA, BMRI, BBRI, BBNI dan ASII. Sementara saham-saham yang paling banyak dijual yakni BUKA, BRIS, UNTR, INKP dan BRMS.
Indeks saham di bursa Wall Street di perdagangan tadi malam ditutup melemah. Indeks Dow ditutup melemah –0,31%, indeks Nasdaq ditutup –2,04% dan S&P ditutup melemah –1,12%. Indeks utama terseret pelemahan saham Nvidia dan Tesla karena investor menunggu informasi tentang tarif Amerika Serikat (AS) yang telah lama dijanjikan atas impor otomotif. Investor tidak yakin tentang skala tarif, tindakan pembalasan dari mitra dagang, dan potensi efek pada ekonomi dan bisnis global. Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan rencana tarif industri mobil pada konferensi pers pada hari Rabu, yang akan memperlebar perang dagang global yang telah dimulainya tahun ini. Para ahli industri otomotif memperkirakan langkah tersebut akan menaikkan harga dan menghambat produksi. Sementara itu, data menunjukkan peningkatan bulan lalu dalam pesanan barang-barang manufaktur AS yang tahan lama sebesar 0,9% dari perkiraan –1%. Fokus utama akhir minggu ini adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur inflasi pilihan Federal Reserve yang akan dirilis pada hari Jumat. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan dia tidak yakin tentang dampak tarif Trump, dengan kemungkinan tarif tersebut dapat menaikkan harga, dengan alasan suku bunga yang lebih tinggi.
Dari kawasan regional pagi ini indeks Nikkei dibuka melemah -0,73% setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25% untuk impor semua mobil dan truk ringan yang akan mulai berlaku pecan depan. Saham-saham produsen mobil memimpin penurunan indeks Nikkei. Di sisi lain investor terus mempertimbangkan prospek kebijakan Bank of Japan setelah Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, mengatakan kepada parlemen Jepang bahwa kenaikan suku bunga akan terus berlanjut jika proyeksi ekonomi tetap berlaku.
Untuk perdagangan di bursa domestik diperkirakan melanjutkan penguatannya. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam range 6309/6145 - 6562/6653. Cermati : JSMR, ICBP, BBNI, BSSR, ITMG
BUKA: Menyiakan dana taktis senilai Rp1,9 triliun. Dana segar itu, diplot untuk pembelian kembali saham alias buyback dalam kondisi market bergejolak. Buyback akan dilakukan bertahap dalam tempo tiga bulan. Tepatnya, sejak 26 Maret 2025 sampai 25 Juni 2025. Aksi tersebut sebagai komitmen perseroan untuk menjaga keyakinan terhadap nilai pertumbuhan jangka panjang. Langkah itu, diambil untuk menjaga kestabilan antara fundamental perseroan, fluktuasi kondisi pasar saat ini, dan tingkat kepercayaan para pemangku kepentingan dapat terus terjaga dalam mendukung usaha perseroan untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan.
IPCC: Di tahun 2024 membukukan laba bersih sebesar Rp. 212,22 miliar, naik 11,19% secara tahunan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp. 190,85 miliar. Sementara pendapatan tercatat naik 12,16% secara tahunan dari Rp. 735,20 miliar menjadi Rp. 824,60 miliar.
BBTN: RUPST menyetujui perseroan mengakuisisi bank umum syariah yakni PT. Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari rancangan pemekaran (spin-off) unit usaha syariah yakni BTN Syariah. Dengan mengantongi persetujuan persetujuan tersebut, perseroan akan melanjutkan proses pengajuan izin akuisisi kepada regulator. RUPST perseroan juga menyetujui pembagian dividen sebesar 25% atau Rp. 751,83 miliar dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp. 3 triliun. Sedangkan sebesar 75% atau sejumlah Rp. 2,25 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha perseroan.
ASSA: Di tahun 2024 meraih pendapatan sebesar Rp. 4,95 triliunm naik dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp. 4,43 triliun. Sementara laba bersih tercatat naik dari Rp. 103,76 miliar menjadi Rp. 326,08 miliar.
BBNI: RUPST perseroan menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2024 yang sebesar Rp. 21,46 triliun dimana 65% dari laba bersih tersebut sebesar Rp. 13,95 triliun atau Rp. 374 per saham akan dibayarkan secara proporsional sebagai dividen tunai. Sedangkan 35% atau senilai Rp. 7,5 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan grup perseroan ke depan. RUPST juga menyetujui pembelian kembali (buyback) saham perseroan sebesar-besarnya Rp. 1m5 triliun.
SMBR: Mencatatkan pendapatan sebesar Rp. 2,09 triliun di tahun 2024, naik dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp. 2,04 triliun. Sementara laba bersih tercatat naik dari Rp. 121,57 miliar menjadi Rp. 129,25 miliar.
BELI: Di tahun 2024 meraih pendapatan sebesar Rp. 16,71 triliun, naik dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp. 14,71 triliun. Sementara rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun dari Rp. 3,64 triliun menjadi Rp. 2,53 triliun.
MPPA: Di tahun 2024 meraih penjualan sebesar Rp. 7,11 triliun, naik dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp. 6,91 triliun. Sementara rugu tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun dari Rp. 255,35 miliar menjadi Rp 118,10 miliar.
TRIS: Di tahun 2024 meraih penjualan sebesar Rp. 1,52 triliun, naik 3% secara tahunan. Sementara laba bersih tercatat naik 22% secara tahunan menjadi Rp. 82,90 miliar.
MAPA: Di tahun 2024 meraih pendapatan sebesar Rp. 17,2 triliun, meningkat 26,7% secara tahunan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp. 13,6 triliun. Sementara laba bersih tercatat sebesar Rp. 250 miliar.
GIAA: Di tahun 2024 mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$ 3,41 miliar, naik dibandingkan tahun 2023 yang sebesar US$ 2,93 miliar. Sementara rugi yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$ 72,70 juta, dibandingkan laba di tahun 2023 yang sebesar US$ 250,04 juta.
MAPI: Di tahun 2024 meraih pendapatan bersih sebesar Rp. 37,8 triliun, naik 13,6% secara tahunan. Sementara laba bersih sebesar Rp. 2,1 triliun.
-Disc On-