Morning Note 06 Desember 2024
IHSG di perdagangan kemarin ditutup turun 13.45 poin atau melemah –0,18% setelah bergerak beragam di sepanjang sesi perdagangan dalam range 7.283,50-7338,60. Sebanyak 300 saham ditutup menguat, 287 saham ditutup melemah dan 203 saham stagnan. Namun, secara sektoral sebanyak 8 sektor ditutup menguat, dengan penguatan terbesar pada sektor IDXPropert dan IDXEnergy masing-masing 0,68% dan 0,49%. Sektor keuangan menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan kemarin, yakni mencapai 0,92% dengan nilai transaksi IHSG relatif sepi atau hanya mencapai sekitar Rp 9,1 triliun dengan melibatkan 15,2 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Adapun yang menjadi perhatian para pelaku pasar saham RI kemarin adalah nilai transaksi jumbo yang terjadi di saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang mampu ditutup Auto Rejection Atas (ARA) 19,82%. Selain itu, sentimen global yang turut berpengaruh terhadap pergerakan IHSG adalah adalah bank sentral AS mengindikasikan akan berhati-hati dalam memangkas suku bunga acuannya. Investor asing tercatat melakukan aksi jual sebesar Rp 359 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dijual yakni BBRI, BMRI, BBNI, TLKM dan AVIA. Sementara saham-saham yang paling banyak beli, yakni BBCA, ASII, INDF, EXCL dan BIPI.
Indeks di bursa Wall Street diperdagangan tadi malam ditutup melemah. Indeks Dow ditutup melemah –0,55%, indeks S&P ditutup melemah –0,19% dan indeks Nasdaq ditutup melemah –0,18%. Pelemahan ditekan dari penurunan saham teknologi karena investor menanti data laporan pekerjaan yang akan dirilis Jumat. Dari data ekonomi, klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 30 November 2024 dirilis sebanyak 224.000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan sebanyak 215.000. Saham Synopsys turun 12,4% setelah perusahaan perangkat lunak perancang chip itu memperkirakan pendapatan tahun fiskal 2025 di bawah ekspektasi Wall Street. Saham UnitedHealth turun 5,2% dan menjadi beban terbesar pada Dow dan S&P 500, setelah pembunuhan CEO UnitedHealthcare Brian Thompson di Manhattan. Sementara indeks perawatan kesehatan S&P 500 turun 1,1%. Laporan ketenagakerjaan hari Jumat diperkirakan akan menunjukkan angka nonfarm payrolls meningkat sebesar 200.000 pekerjaan pada bulan November, lebih tinggi dari bulan Oktober dengan jumlah pekerja naik 12.000, kenaikan terkecil sejak Desember 2020. Pasar memperkirakan sekitar 70% kemungkinan penurunan suku bunga 25 basis poin pada bulan ini.
Dari kawasan regional pagi ini Indeks Nikkei dibuka melemah -0,06% mengikuti penurunan di bursa Wall Street tadi malam. Dari sisi data ekonomi Jepang, data menunjukkan bahwa upah riil yang disesuaikan dengan inflasi tidak berubah pada bulan Oktober dari tahun sebelumnya, perbaikan dari penurunan 0,4% pada bulan September dan 0,8% pada bulan Agustus. Data tersebut mendukung ekspektasi untuk potensi kenaikan suku bunga oleh Bank Jepang bulan ini, meskipun ketidakpastian tetap ada mengenai apakah langkah itu akan terjadi pada bulan Desember 2024 atau Januari 2025.
IHSG di perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan masih berpotensi melemah. IHSG di perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak dalam range 7285/7257 - 7340/7367. Cermati : MIKA. ACES, BBCA, BREN, AMRT
JSMR: Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) milik Grup Salim dan Government of Singapore Investment (GIC) resmi merampungkan transaksi pembelian 35% saham PT. Jasamarga Transjawa Toll (JTT). Nilai transaksi tersebut mencapai Rp. 15,75 triliun termasuk nilai penerbitan saham baru.
ADRO: Menetapkan harga penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS) PT. Adaro Andalan Indonsia Tbk (AADI) senilai Rp. 5.960 per saham, atau harga batas atas. Harga rata-rata tertimbang atas saham AADI yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan perdana AADI di BEI adalah Rp. 6.650.
MEDC: Menawarkan obligasi berkelanjutan V Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2025 dengan jumlah pokok Rp. 2,5 triliun. Seluruh dana yang diperoleh setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar Rp. 2,36 triliun digunakan untuk melunasi utang obligasi perseroan yang akan jatuh tempo pada 2025 dan sebesar Rp. 119 miliar untuk melunasi sebagian pinjaman kepada Medco Bell Pte Ltd, anak usaha perseroan. Dana tersebut selanjutnya untuk membeli kembali surat utang yang diterbitkan melalui pasar sekunder.
PGAS: Hingga Q3-2024 telah menyerap anggaran belanja modal sebesar US$ 157 juta atau sekitar Rp. 2,49 triliun, 59% dari anggaran belanja modal 2024 yang sebesar US$ 361 juta. Perseroan akan mengoptimalkan capex untuk proyek-proyek yang cepat menghasilkan revenue di tahun 2024 dan berlanjut ke 2025.Terkait pasokan gas tahun depan, perseroan akan melakukan upaya perpanjangan kontrak pasokan eksisting, mencari potensi pasokan gas baru hingga penyediaan dan optimalisasi pasokan LNG domestic.
CSAP: Melanjutkan ekspansi pembukaan gerai baru untuk memaksimalkan kinerja hingga akhir tahun 2024 dimana perseroan menargetkan pembukaan delapan toko baru Mitra10 dan enam toko baru Atria, melengkapi tujuh toko yang sudah dibuka pada tahun ini.
DSSA: Hingga Q3-2024 mencatatkan laba bersih sebesar US$ 243,85 juta, turun 34% dibanding Q3-2023 yang sebesar US$ 371,79 juta. Penurunan tersebut disebabkan ileh pendapatan usaha yang turun 45% secara tahunan dari US$ 4,09 miliar menjadi US$ 2,24 miliar.
GDST: Akan membagikan dividen interim sebesar Rp. 67,16 miliar atau setara Rp. 7,5 per saham. Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 13 Desember dan di pasar tunai pada 17 Desember 2024. Pembayaran dividen akan dilakukan pada 30 Desember 2024.
-DISC ON-