Morning Note 4 Oktober 2021
IHSG di perdagangan akhir pekan kemarin di tutup turun -58,10 poin atau melemah -0,92% setelah bergerak melemah sepanjang sesi perdagangan. Sebanyak 298 saham di tutup turun, 206 saham di tutup naik dan 145 saham ditutup stagnan. Secara sektoral, sebanyak 8 sektor di tutup melemah dengan pelemahan terbesar di pimpin oleh sektor IDXCyclic di susul oleh sektor IDXHealth yang di tutup masing – masing -1,67% dan -1,53%. Kinerja IHSG sejalan dengan kinerja bursa kawasan asia yang mayoritas di tutup di zona merah. Aksi ambil untung oleh investor mewarnai pedagangan pada akhir pekan kemarin setelah IHSG menguat cukup signifikan pada perdagangan sebelumnya. Pasar juga memanfaatkan sentimen negatif yang datang dari Amerika Serikat di mana Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak terkoreksi. Selain itu, pasar juga memantau arah kebijakan bank sentral AS. Bos The Fed Jerome Powell sebelumnya telah mengatakan bahwa kebijakan pengurangan pembelian obligasi di pasar bisa dijalankan tahun ini. Investor asing mencatatkan aksi beli di pasar reguler sebesar Rp 1,3 triliun dengan saham – saham yang paling banyak di beli yakni BBRI, TLKM, BBCA, ASII, BMRI.
Indeks saham di bursa Wall Street di perdagangan tadi malam ditutup menguat. Indeks Dow ditutup menguat 1,43%, Indeks Nasdaq menguat 0,82% dan Indeks S&P menguat 1,15%. Menguatnya indeks tersebut didorong oleh data ekonomi yang positif, kemajuan dalam perlawanan terhadap Covid-19 dan perkembangan terakhir di Washington AS terkait potensi realisasi infrastruktur. Sejumlah data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan peningkatan belanja konsumen (tercatat naik 0,8%), aktivitas pabrik yang dipercepat (naik dari 59,9 ke 61,1) dan pertumbuhan inflasi yang meningkat, yang dapat membantu mendorong The Fed AS untuk mempersingkat waktunya untuk memperketat kebijakan moneter yang akomodatif. Di sisi lain, Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker mengulangi pandangannya bahwa ia yakin bank sentral harus mulai mengurangi pembelian asetnya dengan ”segera” namun ia juga menegaskan kembali bahwa ia tidak mengharapkan kenaikan suku bunga utama terjadi sebelum akhir tahun depan atau awal 2023. Sementara dari dinamika politik AS, dikabarkan bahwa pihak Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden AS Joe Biden semakin terlibat dalam negosiasi mengenai RUU belanja infrastruktur yang sedang diperdebatkan dengan Senat AS di Capitol Hill. Presiden Joe Biden juga telah menandatangani UU yang menjaga pemerintahan tetap berjalan hingga 3 Desember 2021 untuk menghindari government shutdown. Sedangkan terkait Covid-19, saham Merck & Co Inc naik 8,4% setelah mengungkapkan bahwa sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa obat oral eksperimental untuk Covid-19 mengurangi risiko kematian dan rawat inap sekitar 50% dan kemudian meningkatkan sentimen pembukaan kembali ekonomi. Optimisme ekonomi dan obat Covid-19 mendorong value stock mengungguli growth stock serta saham transportasi dan saham smallcaps berkinerja lebih dibaik di pasar yang lebih luas.
Dari kawasan regional pagi ini, Indeks Nikkei dibuka menguat 0,95% didukung oleh menguatnya indeks di bursa Wall Street akhir pekan kemarin dan fokus investor terhadap pembukaan kabinet baru Jepang pada hari ini.
Untuk perdagangan di bursa domestik hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan berpotensi untuk menguat. IHSG di perdagangan hari ini di perkirakan akan bergerak dalam range 6197/6165 – 6266/6304.
Indeks saham di bursa Wall Street di perdagangan tadi malam ditutup menguat. Indeks Dow ditutup menguat 1,43%, Indeks Nasdaq menguat 0,82% dan Indeks S&P menguat 1,15%. Menguatnya indeks tersebut didorong oleh data ekonomi yang positif, kemajuan dalam perlawanan terhadap Covid-19 dan perkembangan terakhir di Washington AS terkait potensi realisasi infrastruktur. Sejumlah data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan peningkatan belanja konsumen (tercatat naik 0,8%), aktivitas pabrik yang dipercepat (naik dari 59,9 ke 61,1) dan pertumbuhan inflasi yang meningkat, yang dapat membantu mendorong The Fed AS untuk mempersingkat waktunya untuk memperketat kebijakan moneter yang akomodatif. Di sisi lain, Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker mengulangi pandangannya bahwa ia yakin bank sentral harus mulai mengurangi pembelian asetnya dengan ”segera” namun ia juga menegaskan kembali bahwa ia tidak mengharapkan kenaikan suku bunga utama terjadi sebelum akhir tahun depan atau awal 2023. Sementara dari dinamika politik AS, dikabarkan bahwa pihak Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden AS Joe Biden semakin terlibat dalam negosiasi mengenai RUU belanja infrastruktur yang sedang diperdebatkan dengan Senat AS di Capitol Hill. Presiden Joe Biden juga telah menandatangani UU yang menjaga pemerintahan tetap berjalan hingga 3 Desember 2021 untuk menghindari government shutdown. Sedangkan terkait Covid-19, saham Merck & Co Inc naik 8,4% setelah mengungkapkan bahwa sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa obat oral eksperimental untuk Covid-19 mengurangi risiko kematian dan rawat inap sekitar 50% dan kemudian meningkatkan sentimen pembukaan kembali ekonomi. Optimisme ekonomi dan obat Covid-19 mendorong value stock mengungguli growth stock serta saham transportasi dan saham smallcaps berkinerja lebih dibaik di pasar yang lebih luas.
Dari kawasan regional pagi ini, Indeks Nikkei dibuka menguat 0,95% didukung oleh menguatnya indeks di bursa Wall Street akhir pekan kemarin dan fokus investor terhadap pembukaan kabinet baru Jepang pada hari ini.
Untuk perdagangan di bursa domestik hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan berpotensi untuk menguat. IHSG di perdagangan hari ini di perkirakan akan bergerak dalam range 6197/6165 – 6266/6304.
Cermati :
ACES, ANTM, BBRI, MEDC, TLKM
BERITA EMITEN
SHIP : Anak usaha perseroan, PT Suasa Benua Sukses (SBS) mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai US$ 27,5 juta atau sekitar Rp 393,11 miliar. Pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk pembiayaan docking kapal dan tujuan umum.
TOWR : Perseroan melalui anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), secara resmi mengakuisisi 94,03% saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Nilai akuisisi mencapai Rp 16,73 triliun. Tujuan pengambilalihan adalah untuk pengembangan usaha Protelindo serta perluasan jaringan usaha agar dapat memperkuat posisi Protelindo sebagai pemilik dan operator tower independen dalam rangka melayani operator telekomunikasi Indonesia
ELSA : Perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2022 sebesar Rp 700 miliar atau meningkat 10% dari capex 2021 yang sebesar Rp 600 miliar. Hingga Agustus 2021, realisasi capex perseroan mencapai Rp 259 miliar.
AUTO : Perseroan akan membagikan dividen interim tahun buku 2021 sebesar Rp 11 per saham. Pembagian dividen ini berdasarkan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada tanggal 30 September 2021.