Morning Note 8 September 2023
IHSG di perdagangan kemarin ditutup turun 41.15 poin atau melemah –0,59% setelah bergerak melemah disepanjang perdagangan dalam range 6.927,42-7.003,67. Sebanyak 168 saham ditutup menguat, 322 saham ditutup melemah dan 220 saham stagnan. Secara sektoral, sebanyak 8 sektor ditutup melemah dengan pelemahan terbesar pada sektor IDXTrans dan IDXPropert masing-masing –1,72% dan –1,31%. IHSG melemah didorong oleh sentimen negatif dari AS jatuhnya saham teknologi, terutama Apple, serta masih panasnya data ekonomi AS, ekspektasi masih ketatnya suku bunga di AS, serta melemahnya ekonomi China dan juga mendorong pelemahan bursa Asia Pasifik. Investor asing tercatat melakukan aksi jual sebesar Rp 1,16 triliun dengan saham-saham yang paling banyak dijual yakni BBRI, BBCA, BMRI, ASII, dan TLKM.
Indeks saham di bursa Wall Street diperdagangan tadi malam ditutup bervariasi. Indeks Dow ditutup menguat 0,17%, Indeks Nasdaq ditutup melemah –0,89% dan Indeks S&P ditutup melemah –0,32%. Dua indeks utama tertekan karena hambatan saham Apple dan aksi jual saham-saham chip karena kekhawatiran mengenai pembatasan iphone di China. Sementara, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukan klaim pengangguran mingguan AS sebanyak 216.000 klaim dari perkiraan sebanyak 234.000 klaim memicu kekhawatiran mengenai suku bunga dan inflasi. Bloomberg melaporkan bahwa China berencana untuk memperluas larangan penggunaan iPhone ke perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga negara. Kenaikan harga minyak mendorong investor waspada mengantisipasi data inflasi bulan Agustus. Presiden Fed New York John Williams mengatakan bahwa ini adalah "pertanyaan terbuka" apakah kebijakan moneter cukup ketat untuk membawa ekonomi kembali seimbang. The Fed memiliki kebijakan di tempat yang baik, namun harus terus bergantung pada data.
Dari kawasan regional pagi ini, indeks Nikkei dibuka melemah -0,23% seiring anjloknya saham teknologi AS yang dipimpin oleh Apple terkait kekhawatiran terhadap Tiongkok.
IHSG di perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan masih berpotensi melanjutkan pelemahannya. Pergerakan IHSG perkirakan akan bergerak dalam range 6920/6886 - 6996/7038. Cermati: BBRI, INDF, TBIG, ICBP, TPIA
BBRI:
Support: 5375, 5300
Resist: 5600, 5700
CL: 5200
INDF:
Support: 6900, 6850
Resist: 7125, 7250
CL: 6700
TBIG:
Support: 2060, 2010
Resist: 2140, 2180
CL: 1980
ICBP:
Support: 11025, 10850
Resist: 11525, 11900
CL: 10400
TPIA:
Support: 2000, 1985
Resist: 2080, 2130
CL: 1955
Indeks saham di bursa Wall Street diperdagangan tadi malam ditutup bervariasi. Indeks Dow ditutup menguat 0,17%, Indeks Nasdaq ditutup melemah –0,89% dan Indeks S&P ditutup melemah –0,32%. Dua indeks utama tertekan karena hambatan saham Apple dan aksi jual saham-saham chip karena kekhawatiran mengenai pembatasan iphone di China. Sementara, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukan klaim pengangguran mingguan AS sebanyak 216.000 klaim dari perkiraan sebanyak 234.000 klaim memicu kekhawatiran mengenai suku bunga dan inflasi. Bloomberg melaporkan bahwa China berencana untuk memperluas larangan penggunaan iPhone ke perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga negara. Kenaikan harga minyak mendorong investor waspada mengantisipasi data inflasi bulan Agustus. Presiden Fed New York John Williams mengatakan bahwa ini adalah "pertanyaan terbuka" apakah kebijakan moneter cukup ketat untuk membawa ekonomi kembali seimbang. The Fed memiliki kebijakan di tempat yang baik, namun harus terus bergantung pada data.
Dari kawasan regional pagi ini, indeks Nikkei dibuka melemah -0,23% seiring anjloknya saham teknologi AS yang dipimpin oleh Apple terkait kekhawatiran terhadap Tiongkok.
IHSG di perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan masih berpotensi melanjutkan pelemahannya. Pergerakan IHSG perkirakan akan bergerak dalam range 6920/6886 - 6996/7038. Cermati: BBRI, INDF, TBIG, ICBP, TPIA
BBRI:
Support: 5375, 5300
Resist: 5600, 5700
CL: 5200
INDF:
Support: 6900, 6850
Resist: 7125, 7250
CL: 6700
TBIG:
Support: 2060, 2010
Resist: 2140, 2180
CL: 1980
ICBP:
Support: 11025, 10850
Resist: 11525, 11900
CL: 10400
TPIA:
Support: 2000, 1985
Resist: 2080, 2130
CL: 1955
BERITA EMITEN :
TOWR: Mendapat fasilitas kredit dengan komitmen Rp 2,5 triliun. Pinjaman dari Bank BTPN mengucur untuk sejumlah anak usaha, yaitu Protelindo, Iforte, Solusi Tunas Prata,a (SUPR), BIT Teknologi Nusantara (BIT), Vernion Technology Semesta (VTS).
TPMA: Kembali mendapatkan tambahan fasilitas kredit dari BCA sebesar Rp 1 triliun dengan tenor 8 tahun. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian kapal-kapal baru maupun bekas serta modal kerja untuk operasional TLP.
WSKT : Menawarkan divestasi tol di hadapan calon investor atau mitra strategis di Asean Indo Pacific Forum (AIPF) yang digelar di Jakarta 5 September 2023. Divestasi jalan tol Pemalang-Batang merupakan salah satu focus perseroan tahun ini. Oleh karena itu perseroan menjelaskan profil PT. Pemalang Batang Toll Road selaku Badan Usaha Jalan Tol sekaligus pemilik konsesi tol Pemalang Batang yang 60% sahamnya dikuasai oleh Waskita Toll Road kepada sejumlah investor.
PGEO : Telah menyiapkan dana sebesar 12 milyar yen atau setara Rp. 1,24 triliun untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Lumut Balai, Sumatera Selatan. Dana tersebut diraih dari lembaga donor asal Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA).
PTRO : Menandatangani nota kesepahaman dengan PT. Hyundai Construction Equipment Asia untuk menyediakan solusi inovatif bagi sector pertambangan, konstruksi dan alat berat di Indonesia khususunya di beberapa aspek usaha dan potensi kolaborasi usaha lain.
PGAS : Memutuskan tidak melakukan penyesuaian harga gas industry non Harta Gas Bumi Tertentu (HGBT). Keputusan tersebut diambil lantaran rencana perseroan menaikkan harga tersebut tidak direstui oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
WSBP : Berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp. 1,09 triliun hingga Juli 2023, setara 26,68% dari target kontrak baru yang dibidik tahun ini yang sebesar Rp. 3,08 triliun.